Senin, 05 Mei 2008

ALLAH TIDAK DAPAT DIPANDANG DENGAN MATA KEPALAv

“Diantara tanda – tanda yang menunjukan kepadamu akan adanya kekuasaan Allah yang maha suci dan maha tinggi adalah Dia dapat menghalangimu dari melihat kepadaNya dengan apa yang tidak wujud bersamaNya.”

Jika kita telah mempelajari ilmu ma’rifat, kemudian dapat bergikir sehingga mampu menelaah kegaiban (di balik kehendak Allah atas diri kita), mampu menunaikan ibadah,beramal shalih dan memelihara hati dari kotoran – kotoran yang tercelah, maka hendaklah berhenti sampai disitu. Janganlah kita berharap yang lebih tinggi lagi, yaitu melihat Allah dengan mata kepala. Itu Tidak Mungkin. Justru dapat merusak Akidah saja.

Tujuan mempelajari limu ma’rifat bukan untuk melihat Allah dengan mata telanjang. Tetapi untuk menjernihkan hati dan menajamkan indera keenam, sehingga mamapu menang kap yang tersirat dari yang tersurat.

Kadang – kadang orang menempuh jalan ma’rifat kemudian mengaku dapat melihat Dzat Allah. Itu omong kosong, sesungguhnyayang tampak bukanlah wajah Allah, melainkan ilusi – ilusi yang mempermainkan fikirannya kemudian mempengaruhi pandangan matanya.

Apabila menempuh amal ma’rifar dan ilmu tasauf hendaknya seseorang memasang niat, bahwa dirimu inging mengabdi pada Allah karena kecintaannya.

Sadarilah bahwa godaa para auliya itu sungguhluar biasa banyaknya.tipuan- tipuan dan jebakan setan selalu mengintai,mulai dari yang sederhana sampai dalam bentuk yang benar – benar halus. Jangan mengira kerena amal yang kita lakukan dapat menjadi penyebab utama dibukakan hijab sihingga dapat melihat Allah.

Jangan pula tertipu oleh orang – orang yang berlagak sebagai sufi dan ma’rifat, lalu ia melakukan amalan – amalan yang berlabihan, kemudian mengaku bisa berhubungan langsung dengan Allah, itu omong kosong kita tertipu. Atau mungkin diri kita pernah merasapernah mengalami kejadian yang hebat, seakan – akan dapat berbicara dengan tuhan, maka hal itu merupakan tipuan setan. Manusia di dunia ini mustahil bisa melihat wajahnya Allah. Jangan kan manusia setingkat kita, nabi Muhammad saja tidak pernah melihat Dzat Allah. Nabi Musa As tersungkur manakala melihat tanda – tanda Dzat Allah. Padahal ditampakan kepadanya itu hanya kecil hanya sedikit.

Hijab Allah merupakan bukti kebesaran AllahSwt. Manusia bisa mengenal penciptaNya melalui pengamatan ciptaanNya; yakni alam sekitaar ini. Karenanya, Allah selalu mengetahui makhlukNya, dia selalu mengintai koita sekalipun manusia bersembunyi di lubang semut. Tetapi Allah yang karena kebesaranNya luar biasa sampai – sampai kita tak mampu meliht ”Bentuknya.”

Dalam alquran diterangkan :

”Dia yang paling awal dan yang paling akhir. Yang paling dilahir dan paling batin. Dan dia yang maha mengetahui segala sesuatu. ( Qs. Al Hadid 3 )

Jika Manusia mengaku dapat melihat Dzat Allah, maka sesungguhnya itu terjebak dalam khayalan. Padahal Allah tidak bisa dibayangkan atau dikhayalkan dengan sesuatu. “Tidak ada sesuatu yang serupa dengan Nya, dan dia yang maha mendengar lagi maha melihat ( Qs. Asy Syuura 7).

Tidak ada komentar: