Rabu, 23 April 2008

JANGAN MEMBANGGAKAN JERIH PAYAH DAN AMAL PERBUATAN

“ Orang yang membangga-banggakan jerih payah dan amal perbuatannya, ketika gagal akan berkurang harapannya terhadap Ramat Allah “ Sebagai orang yang belajar ilmu ma’rifat, maka janganlah kita mempunyai anggapan bahwa segala sesuatu yang telah kita raih itu semata-mata atas jerih payah sendiri. Hendaknya kita menghindari anggap semacam itu. Karena jika kita terbiasa merasa bahwa keberhasilan hidup, kebahagiaan, rejeki yang melimpah, jabatan dan lain sebagainya. Itu semata – mata karena perjuangan kita, maka tentu mata hatinya tertutup dari kebenaran. Suatu saat jika kita mendapati kegagalan dari jerih payah yang kita lakukan, maka yang timbul hanyalah penyesalan. Kita dapat menyalahkan diri sendiri, bisa juga menyalahkan orang lain, dan mungkin pula menyalahkan Allah. Manusia seringkali lupa bahwa dibalik daya upaya dirinya itu ada kekuatan Yang Berkuasa dan menentukan harapan – harapannya. Jika mata hati kita tajam dan indera keenam cukup merasakan, maka kita akan melihat bahwa asal penyebab dibalik jerih payah dan hasil yang kita dapatkan hanyalah dari Allah semata. Bagi orang yang telah memiliki ilmu makrifat, kehidupan didunia ini dipandang oleh mata hatinya sebagai ’ permainan ’. karena ia menganggapnya sebagai permainan, maka jika menemukan kegagalan, jiwanya tetap tegar. Jika mendapati kenikmatan/keberhasilan, ia tidak akan tinggi hati. Kebanyakan manusia lupa diri. Mereka menganggap semua harapan itu dapat diraih dengan kekuatan usahanya sendiri. Karena jika ia telah dapat mencapai kenikmatan hidup, akhirnya jadi berbangga diri. Mereka mengingkari nikmat yang dirasakan. Mereka lupa yang menentukan hasil akhir dari jerih payahnya adalah tuhan. Tanpa campur tangan kekuasaan nya, tidak mungkin dapat mencapai kenikmatan itu. Jika kita lupa bahwa takdir allah itu sangat mempengaruhi jerih payah dan usaha kita, maka kita pasti merasa kecewaa kalau kita menemui kegagalan. Tetapi jika kita sadar terhadap adanya penyebab kegagalan di balik usaha, maka kegagalan hanya sebagai peringatan guna memperkuat kesadaran dalam berkehendak. Sumber : Buku telaga ma'rifat Karangan : Syekh Ibnu Atha'illah

Tidak ada komentar: